Rabu, 16 Oktober 2013

Pemerintah Diminta Segera Perbaiki Fundamental Ekonomi



Pemerintah Diminta Segera Perbaiki Fundamental Ekonomi


JAKARTA - Wakil Ketua Komisi XI DPR-RI Harry Azhar Azis meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah-langkah yang cepat untuk memperbaiki fundamental ekonomi pasca keputusan The Fed yang menunda aksi tapering off atau pengurangan stimulus pada tahun ini.

Menurutnya, ada dua langkah yang harus dilakukan saat ini yakni menekan impor dan meningkatkan kinerja ekspor. Dia menilai, impor yang harus segera diatasi adalah impor hasil migas.

“Pemerintah harus segera mengatasi keterbatasan pengolahan hasil migas karena keterbatasan kilang di dalam negeri. Cara tersingkat tentu saja adalah membeli kilang, sementara pembangunan kilang baru yang butuh waktu juga harus dilaksanakan,” ujarnya Harry hari ini di Media Center BKPP DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Lebih lanjut dia menuturkan, dengan melakukan beberapa hal tersebut tentunya akan meningkatkan Devisa Hasil Ekspor (DHE), karena menurut peraturan Bank Indonesia (BI), DHE ini belum begitu optimal sehingga menyebabkan defisit dalam neraca transaksi berjalan.

“Aturannya sudah ada, yang kurang adalah niat dan nyali dari pemerintah untuk menegakkan aturan ini terutama terhadap investor luar yang kerap mencari-cari alasan dan mengancam untuk menarik investasi,” tukasnya.

Sementara itu selain langkah-langkah tersebut, Harry menegaskan untuk jangka pendek yang paling masuk akal adalah dengan mendorong peningkatan sektor industri kreatif dan pariwisata berkonsep meetings, incentive travel, conventions, and exhibitions (MICE) yang memiliki perputaran uang yang sangat besar bila dibandingkan pembelanjaan yang dikeluarkan wisatawan biasa. (kie) (wdi)
Sumber : http://economy.okezone.com/read/2013/09/20/20/869438/pemerintah-diminta-segera-perbaiki-fundamental-ekonomi
Analisa :
“Pemerintah harus segera mengatasi keterbatasan pengolahan hasil migas karena keterbatasan kilang di dalam negeri. Cara tersingkat tentu saja adalah membeli kilang, sementara pembangunan kilang baru yang butuh waktu juga harus dilaksanakan,” ujarnya Harry hari ini di Media Center BKPP DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (20/9/2013).


Masyarakat Global Kian Terpikat Indonesia



Masyarakat Global Kian Terpikat Indonesia
JAKARTA - Indonesia semakin mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat global sebagai tempat yang menarik untuk melakukan bisnis.

Buktinya, banyak peluang investasi dari asing yang diterima oleh Indonesia baik dalam bentuk joint venture hingga peluang perdagangan.

"Untuk itu Kadin Indonesia terus mendorong upaya peningkatan investasi asing melalui pola kemitraan strategis yang menguntungkan. Dengan berbagai forum bisnis yang terselenggara, semoga bisa memajukan ekonomi dan hubungan baik di antara negara," ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Suryo Bambang Sulisto, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (12/10/2013).

Dengan adanya investor yang masuk, lanjut dia, Indonesia juga harus bisa mendorong sektor perdagangannya. Karena, Indonesia sebagai negara dengan ekonomi terbesar Asean saat ini belum menjadi negara dengan ekspor terbesar Asean. Tentu hal ini terlihat dari kondisi perdagangan di antara Asean dengan Uni Eropa, Asean dengan China, Asean dengan Jepang, tidak terkecuali Asean dengan Korea Selatan.

"Indonesia belum menjadi negara dengan ekspor terbesar di Asean padahal Indonesia merupakan ekonomi terbesar di kawasan ini," tutupnya. (rhs)
Sumber : http://economy.okezone.com/read/2013/10/12/320/880850/masyarakat-global-kian-terpikat-indonesia
Analisa :
Good ,, kita harus pintar dalam memikat para investor asing , kita Negara kaya kekayaan alam kita punya  jad menurut saya ya seharusnya kaya gini , kenapa tidak dari kemarin kemarin kaya gini ??
Target kita harus menjadi Negara ekspor terbesaar di asean ,, goodluck Indonesia !!!!

Gubernur BI: Rating Stabil Bukti Kebijakan Efektif



Gubernur BI: Rating Stabil Bukti Kebijakan Efektif


JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus  Martowardojo menyambut baik keluarnya peringkat dari Rating and Investment Information Inc (R&I), yang memberikan peringkat investasi Indonesia (Sovereign Credit Rating) pada outlook stabil  BBB-. Menurutnya, peringkat itu merupakan bukti bahwa kebijakan ekonomi yang diterapkan berjalan efektif.

Dia mengapresiasi pengakuan R&I terhadap efektivitas respons kebijakan otoritas perekonomian Indonesia dalam mengantisipasi gejolak ekonomi dan ketidakpastian pasar keuangan global saat ini

“Kami akan melanjutkan komitmen terhadap penguatan stabilitas ekonomi secara menyeluruh dan percepatan penyesuaian perekonomian Indonesia ke tingkat yang lebih sehat,” kata Agus seperti dikutip dalam Setkab, Sabtu (12/10/2013).

Sebelumnya, lembaga pemeringkat asal Jepang itu mengungkapkan ada 4 hal yang menjadi dasar yang  mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign credit rating Indonesia. Afirmasi yang dimaksud adalah kemampuan Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam jangka panjang, pengelolaan fiskal yang konservatif, perbankan Indonesia yang sehat dan beban utang pemerintah yang rendah.

Menurut analis R&I, keempat hal tersebut merupakan bukti bahwa Indonesia mampu mempertahankan kekuatan cadangan devisa untuk memenuhi kewajiban utang luar negeri jangka pendeknya di tengah tekanan terhadap nilai tukar.

R&I tetap yakin bahwa Indonesia masih mampu mempertahankan peringkat investment grade tersebut melihat  respons kebijakan yang telah dikeluarkan otoritas perekonomian Indonesia menghadapi gejolak ekonomi.

“Selain itu, sumber daya alam yang melimpah dan pasar domestik yang besar tetap menjadi kekuatan ekonomi Indonesia. Dengan dukungan arus masuk investasi asing langsung atau Foreign Direct Investment (FDI) Indonesia akan mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan dalam jangka menengah,” tulis analis R&I. (rhs)
Sumber : http://economy.okezone.com/read/2013/10/12/20/880707/gubernur-bi-rating-stabil-bukti-kebijakan-efektif
Analisa : jangan cepat puas dengan apa yang telah di dapat , jika sekarang rating stabil usahakan stabil terus jangan ngambang naik turun , ya syukur syukur ratingnya bias naik , sukses BI semoga semakin kompak  !!

indonesia jadi magnet perusahaan jepang



Indonesia Jadi Magnet Perusahaan Jepang

JAKARTA - Populasi penduduk Indonesia merupakan nomor empat terbesar di dunia, dan memiliki pertumbuhan ekonomi sangat menjanjikan di kawasan ASEAN. Hal itu tercermin dari permintaan terhadap barang dan jasa di dalam negeri yang terus meluas serta meningkat pesat.

Ini merupakan magnet bagi  berbagai perusahaan Jepang, terutama yang bergerak di bidang manufaktur, berlomba-lomba memasuki pasar Indonesia. Salah satunya adalah Yamato Group. Setelah membuka kantor perwakilan di Jakarta sejak 1997, grup usaha yang bergerak di bidang penyedia jasa logistik secara menyeluruh ini memutuskan untuk mendirikan PT Yamato Indonesia, 18 September 2013.

“Kehadiran Yamato Indonesia sebagai perusahaan lokal, yang siap beroperasi pada November mendatang, akan membuat kami semakin eksis memperkenalkan bisnis dan produk-produk kami," kata President Director PT Yamato Indonesia, Kazushige Higurashi, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (11/10/2013).

Yamato Indonesia menawarkan jasa konsultasi dan manajemen logistik dengan nilai tambah yang unik, baik dalam meningkatkan inventory turnover maupun membenahi manajemen transportasi.

“Dilengkapi sistem information technology, logistics technology dan financial technology  yang mumpuni, kami akan jadi solusi bagi para pelanggan yang memiliki kebutuhan dan masalah di bidang logistik,” tambahnya.

Berbagai sarana dan prasarana memadai pun siap dibangun. Mulai dari penyediaan mesin-mesin pendukung untuk penanganan barang-barang, hingga FRAPS (Free Rack Auto Picking System) yang dikembangkan berdasarkan standar khusus Yamato untuk menghasilkan proses distribusi yang cepat dan akurat. Juga disediakan gudang logistik dan penyimpanan (storage) dengan suhu yang dapat disetel sesuai keinginan.

“Kami tak hanya akan dapat meningkatkan pelayanan di bidang logistik dan bisnis jasa pengiriman barang ke mancanegara, tapi sekaligus mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi dan kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia.” tegasnya. (rez)
Analisa :
Populasi penduduk Indonesia merupakan nomor empat terbesar di dunia, dan memiliki pertumbuhan ekonomi sangat menjanjikan di kawasan ASEAN. Hal itu tercermin dari permintaan terhadap barang dan jasa di dalam negeri yang terus meluas serta meningkat pesat.  Dari situlah perusahaan jepang melirik Indonesia sebagai sasaran pasarnya , selagi hal itu berdampak positif bagi Indonesia kenapa tidak hehe